Rabu, 06 Mei 2009

MENSUCIKAN SEJARAH

Dalam bukunya Islam a short history, Karen Armstrong menyebutkan bahwa salah satu misi pokok ajaran Islam adalah penyucian sejarah. Hal ini sangat jauh berbeda dengan misalnya dalam tradisi Hindu yang menghilangkan sejarah dalam tradisi ajarannya dan menganggapnya tidak penting. Dalam injil Yesus sering kali menjelaskan kepada pengikutnya bahwa kerajaannya bukan di dunia ini, namun hanya dapat ditemukan dalam diri umat beriman. Kerajaan ini tidak akan muncul dengan gegap gempita politik, tetapi akan berkembang setenang dan sehalus biji mustard yang berkecambah. Di dunia Barat modern kita telah membuat sebuah titik yang memisahkan agama dari politik; awalnya sekularisasi ini oleh para filsuf Pencerahan dianggap sebagai sarana dalam membebaskan agama dari penyelewengan urusan-urusan negara, dan memungkinkan agama mampu menjadi dirinya yang sebenarnya.
Dalam Islam seorang muslim mencari Tuhan dalam sejarah. Kitab Suci mereka memberi mereka misi, yaitu misi historis. Menciptakan komunitas yang adil di mana semua anggotanya bahkan yang paling lemah dan papa sekalipun diperlakukan dengan hormat.
Seorang muslim harus menyelamatkan sejarah. Artinya berbagai urusan negara bukan suatu pengalihan dari spiritualitas, melainkan urusan agama itu sendiri. Kehidupan politik yang baik bagi masyarakat muslim merupakan persoalan yang paling penting.
Politik disebut oleh orang Kristen sebagai sebuah sakramen: bagi seorang muslim politik adalah arena di mana Muslim merasakan dan memungkinkan Tuhan berfungsi secara efektif di dunia.

Tidak ada komentar: